Pengertian Baterai Kamera
Baterai adalah salah satu dari sumber energi dan sangat penting bagi
penggunaan kamera digital. Produsen kamera digital mengunakan berbagai macam
jenis baterai yang berpengaruh terhadap harga, ukuran serta kemampuan kamera
tersebut. Untuk jenis yang paling banyak digunakan saat ini, adalah baterai
type Lithium dan type AA. Untuk type AA biasanya digunakan baterai Alkaline.
Berbeda dengan baterai AA biasa, jenis Alkaline mempunyai kapasitas lebih besar
yang pada kamera digital digunakan untuk LCD dan Flash. Namun, penggunaan
baterai Alkaline sebenarnya lebih disarankan untuk diganti dengan jenis NiMH
yang mempunyai kapasitas lebih besar lagi dibanding Alkaline dan mempunyai
kemampuan untuk di isi ulang. Sedangkan jenis baterai Lithium lebih
menguntungkan dari segi berat dan ukuran, karena kamera yang menggunakan
baterai type Lihtium biasanya didesign lebih compact dan lebih ringan dibanding
kamera dengan baterai type AA.
Jika diperhatikan pada baterai Alkaline kemungkinan tidak terlihat berapa
besar kapasitas yang tertulis pada baterai, sedangkan pada NiMH terlihat jelas
berapa besar kapasitas yang dapat disimpan oleh baterai tersebut. Ketika
baterai memberaikan power kepada peralatan elektronik yang memerlukan energi
yang besar seperti kamera digital, peralatan komputer, portable music player
sebuah baterai Alkaline hanya akan memberikan sebagian dari kapasitasnya.
Sedangkan pada baterai NiMH atau NiCd, baterai tersebut memberikan lebih banyak
kapasitasnya dan besarnya mendekati kapasitas maksimum pada peralatan
elektronik yang rakus energi. Itu berarti pada kamera digital, sebuah NiMH
dengan kapasitas 1800 mAh dapat memberikan lebih banyak foto dibanding sebuah
baterai Alkaline yang mempunyai kapasitas 2800 mAh.
Baterai recharger NiCD, NiMH dan Lithioum (Li-ion)
Tipe baterai isi ulang dibagi dalam tiga kategori umum: nickel cadmium
(NiCd), nickel metal-hydride (NiMH), dan lithium-ion (Li-ion). Ada juga tipe
lithium polymer (Li-poly) yang supertipis, namun mahal dan jarang ada di
pasaran.
Baterai NiCd merupakan jenis tertua, paling tahan banting, namun berat
dan volumenya paling besar. Baterai jenis ini sudah tidak lagi banyak digunakan
pada kamera karena dianggap tidak praktis. Baterai NiCad sangat rentan efek
memori. Maksudnya, baterai hanya mengisi ke tingkat dimana baterai terakhir
di-discharge, akibat proses akumulasi gas yang terperangkap dalam plat sel
baterai. Jika baterai di-discharge hingga 30 persen dan di recharge, maka
baterai hanya akan mengisi energi yang terpakai tadi (30 persen) yang dilanjutkan
dengan penyusutan volume "gas" yang terperangkap. Cara terbaik untuk
menghilangkan efek memori dan membuang sisa gas terperangkap adalah dengan
melakukan "burping", atau mengkondisikannya. Maksudnya, menghabiskan
seluruh isi baterai pada kamera hingga benar-benar kamerea mati dan melakukan
re-charging.
NiMH merupakan pengembangan dari NiCd, dibanding NiCd dengan volume sama,
kapasitasnya jauh lebih besar. Namun, seperti halnya NiCd, NiMH juga rawan
terhadap memory effect meski tidak sebesar NiCd. Beberapa produsen baterai
bahkan menyatakan NiMH produknya bebas memory effect. Fenomena ini muncul saat
baterai yang belum habis dipakai sudah di-charge ulang. Bila dilakukan
berkali-kali baterai dapat kehilangan kapasitasnya dan hanya mampu menampung
sedikit daya saja sebelum dengan cepat habis. Memory effect dapat dihilangkan
dengan mengosongkan baterai sampai habis sebelum mengisi ulang.
Li-ion (Lithium) merupakan teknologi terbaru dalam baterai kering isi
ulang, lebih ringan dan lebih besar kapasitasnya dari NiMH. Ia juga tidak akan
mengalami memory effect hingga Anda bebas mengisi baterai jenis ini kapan saja
dan di mana saja. Namun, ia juga paling rentan dengan berbagai macam masalah.
Kata mAh merupakan satuan kapasitas baterai isi ulang. 500 mAh berarti
bila baterai dibebani 125 mA (mili amper), ia dapat bertahan 4 jam. Atau 1 jam
pada 500mA. Makin besar nilai mAh sebuah baterai berarti ia akan dapat dipakai
lebih lama sebelum perlu di-charge ulang. Angka 1.2 V menyatakan besarnya
voltase baterai. Pastikan voltase baterai ini sama dengan spesifikasi kamera
Anda.
Untuk battery baru, disarankan untuk melakukan proses charging (isi) dan
discharging (membuang) setrum 2 sampai 5 kali hingga battery mencapai kapasitas
maksimalnya. Cara melakukan discharging dengan menggunakan baterai tersebut
sampai tidak bisa digunakan lagi dikamera. Pada alat charger tertentu,
disediakan fasilitas untuk discharge baterai. Biasanya fasilitas yang
disediakan pada alat ini cukup aman, karena proses pengosongan hanya terjadi
sampai batas yang aman.
Setiap 10-15 kali siklus isi ulang baterai NiMH, kosongkanlah baterai
hingga habis sama sekali sebelum mengisi ulang. Hal ini dilakukan untuk
menghilangkan "bibit-bibit" memory effect yang mungkin timbul.
Jangan sekali-kali mengosongkan baterai dengan bola lampu dan kabel
hingga lampu mati. Ini akan dapat merusak sel baterai yang paling lemah
(reversal effect), dan pada gilirannya merusak semua sel. Sisakan setidaknya 1V
per sel baterai, pantaulah terus-menerus karena voltase baterai akan turun
dengan tiba-tiba. Bila Anda tidak memiliki alat untuk itu, lebih baik jangan
lakukan. Mengosongkan dengan kamera adalah cara terbaik, karena ambang batas
aman pasti tidak kelebihan.
Beberapa produsen baterai NiMH menyatakan bahwa baterainya bisa di recharge
lebih dari 500 kali, namun
bila baterai NiMH telah mencapai 400 kali siklus isi ulang, perlu
dipersiapkan untuk penggantian baterai tersebut, karena walaupun masih bisa
digunakan, biasanya kapasitasnya sudah menurun dan berarti masa pakai sebelum
diisi ulang sudah berkurang.. Baterai Li-ion dapat rusak dengan mendadak jika
rangkaian di dalamnya rusak.
Untuk membuang baterai yang sudah tidak digunakan, sebaiknya berhati-hati
karena kandungan kadmiumnya bisa mencemari tanah.
Self Discharge
Salah satu yang perlu diperhatikan pada penggunaan baterai charge NiCad
dan NiMH adalah 'self discharge', yaitu berkurangnya kapasitas yang terdapat
pada battery walaupun tidak digunakan. Jumlah/persentasi self discharge pada
masing-masing baterai berbeda-beda, tapi bisa diperkirakan sekitar beberapa
persen (1 sampai 3%) perhari dari kapasitas maksimumnya dan pada suhu 70
derajat Fahrenheit.
Penempatan baterai NiMH pada temperator yang lebih rendah akan sedikit
membantu mengurangi efek self discharge. Ada yang menyebutkan apabila baterai
NiMH dibekukan (dingin) dalam 1 bulan sisa kapasitas baterai masih ada 90%
sejak terakhir di recharge. Tapi sebelum digunakan, baterai NiMH yang dibekukan
tersebut harus dikembalikan dulu pada suhu ruangan yang normal. Jadi setelah
kita men-charge baterai NiMH, sebaiknya disimpan pada suhu yang dingin untuk
mengurangi efek self dischargenya.
Disarankan untuk me-recharge lagi baterai yang sudah disimpan dalam
jangka waktu yang lama sebelum di gunakan.
Berbeda dengan baterai Alkaline, jika baterai Alkaline disimpan pada suhu
ruang normal, efek self discharge yang terjadi kurang dari 2% per tahun.
Sehingga walaupun disimpan dalam jangka waktu yang lama, kapasitas baterai
Alkaline nyaris tidak akan berkurang dari semula. Sebagai catatan, jika baterai
Alkaline disimpan pada suhu 85 derajat Fahrenheit, efek self discharge hanya
sekitar 5% pertahun, tapi pada 100 derajat Fahrenheit, efek self discharge
baterai Alkalin sekitar 25% pertahun. Jadi apabila kita tinggal pada lokasi
yang cuacanya sangat panas, disarankan untuk menyimpan baterai Alkalin pada
ruang pendingin untuk menghindari efek selft discharge, walaupun persentasinya
sangat kecil sekali dibandingkan efek self discharge pada baterai NiMH dalam
kondisi suhu yang sama.
Baterai Lithium juga hampir sama dengan baterai Alkaline, efek self
dischargenya sangat kecil dibandingkan dengan baterai NiMH, sehingga jika kita
charge penuh dan disimpan pada suhu ruang normal pada waktu yang lama,
kapasitanya juga tidak akan banyak berkurang. Tapi sampai saat ini untuk ketiga
jenis baterai tersebut (Alkaline, NiMH, dan Lithium) baterai NiMH harganya
memang lebih murah dibanding yang lainnya. Jadi dipertimbangkan saja
menggunakan baterai jenis yang mana dan disesuaikan dengan peralatan yang akan
digunakan.
Merawat Baterai
Kamera Video
Setelah memahami karakteristik battery charger di atas maka cara merawat Battery di bawah akan mudah dipahami mengapa harus begitu.
1. Pada saat battery
baru, biasanya dia sudah mengandung muatan sedikit sehingga bisa dipakai untuk
menyalakan pesawat walau sebentar. Jangan langsung di charge!, tapi kosongkan
dahulu dengan jalan menggunakan pesawat lalu dilanjutkan menggunakan R(esistor):
5 Ohm/5W atau gunakan lampu rem mobil 25 W/12 V. Hubungkan ke dua kaki R pada
ke dua kutub battery yang biasanya terhubung ke beban Ponsel/HT, jadi battery
harus dilepaskan dari pesawat, bila dilihat ada 4 kutub, maka kutub-kutub yang
di pinggir itulah yang dimaksud. Tujuannya agar semua molekul menjadi kosong
muatannya. Lamanya waktu pengosongan relatif, tapi sebagai indikasinya biasanya
R nya yang mula-mula panas lama kelamaan menjadi dingin. Baru setelah itu
battery boleh di charge sampai penuh. (Nilai 5 Ohm ini cocok buat battery
Ponsel/HT yang besarnya berkisar 3.6 V – 9.6 V. Bila tegangan battery lebih
besar dari ini, nilai R nya bisa ditambahkan sedikit agar tidak terlampau
panas.)
2. Selalu bila battery dipakai pesawat telah mencapai indikasi battery-low, lepaskan dari perangkat, lakukan pengosongan seperti butir no. 1 di atas, baru boleh di charge. Yang penting prinsipnya jangan mengisi battery kalau tidak benar-benar kosong dulu.
3. Jangan menggunakan/menyalakan pesawat sambil di charge batterynya, karena akan terjadi arus forward dan reverse bergantian pada battery yang tidak kosong, sehingga mudah terjadi memory effect. Selain itu bila pesawat nyala/dipakai arus yang ditarik dari charger cukup besar sehingga charger menduga battery belum penuh, akibatnya charger terus-menerus on walaupun sebenarnya battery-nya sudah penuh, akibatnya akan merusak battery tersebut.
4. Untuk charger yang tidak otomatis, misalnya charger battery satuan (@ 1,2 V) kita harus perhatikan peraturan waktu charging battery sesuai dengan kapasitas battery dan chargernya. Misalnya kapasitas battery 1500 mAH sedangkan arus charging-nya 100 mA, maka perlu (1500:100) = 15 jam lebih sedikit. Terlampau lama mininggalkan battery pada chargernya akan menimbulkan memory effect.
5. Jangan mengosongkan battery dengan cara menghubung singkat, karena arus besar sekali yang mengalir dalam battery bisa mengakibatkan ledakan, api dan putusnya jalur di dalam battery, apalagi kalau muatan battery sedang penuh. Kalau muatan battery hampir kosong di tandai dengan beban R yang telah dingin, ke dua kutub battery boleh bahkan di anjurkan untuk di hubung singkat, karena lebih membersihkan muatan yang tersisa.
Bila kita rajin mengikuti petunjuk tersebut di atas, sampai 3 - 4 th. Battery akan tetap prima, lumayan buat menghemat devisa dan mengurangi stress akibat jengkel karena battery cepat habis.
Bila pemakaian pesawat tidak boleh terputus maka diperlukan battery cadangan selama proses di atas.
2. Selalu bila battery dipakai pesawat telah mencapai indikasi battery-low, lepaskan dari perangkat, lakukan pengosongan seperti butir no. 1 di atas, baru boleh di charge. Yang penting prinsipnya jangan mengisi battery kalau tidak benar-benar kosong dulu.
3. Jangan menggunakan/menyalakan pesawat sambil di charge batterynya, karena akan terjadi arus forward dan reverse bergantian pada battery yang tidak kosong, sehingga mudah terjadi memory effect. Selain itu bila pesawat nyala/dipakai arus yang ditarik dari charger cukup besar sehingga charger menduga battery belum penuh, akibatnya charger terus-menerus on walaupun sebenarnya battery-nya sudah penuh, akibatnya akan merusak battery tersebut.
4. Untuk charger yang tidak otomatis, misalnya charger battery satuan (@ 1,2 V) kita harus perhatikan peraturan waktu charging battery sesuai dengan kapasitas battery dan chargernya. Misalnya kapasitas battery 1500 mAH sedangkan arus charging-nya 100 mA, maka perlu (1500:100) = 15 jam lebih sedikit. Terlampau lama mininggalkan battery pada chargernya akan menimbulkan memory effect.
5. Jangan mengosongkan battery dengan cara menghubung singkat, karena arus besar sekali yang mengalir dalam battery bisa mengakibatkan ledakan, api dan putusnya jalur di dalam battery, apalagi kalau muatan battery sedang penuh. Kalau muatan battery hampir kosong di tandai dengan beban R yang telah dingin, ke dua kutub battery boleh bahkan di anjurkan untuk di hubung singkat, karena lebih membersihkan muatan yang tersisa.
Bila kita rajin mengikuti petunjuk tersebut di atas, sampai 3 - 4 th. Battery akan tetap prima, lumayan buat menghemat devisa dan mengurangi stress akibat jengkel karena battery cepat habis.
Bila pemakaian pesawat tidak boleh terputus maka diperlukan battery cadangan selama proses di atas.
Baterai
berfungsi sebagai sumber daya untuk menghidupkan kamera, perawatan yang baik
dapat memperpanjang usia pemakaian baterai kamera. Berikut beberapa hal yang
perlu diperhatikan:
a. Jangan
membiarkan baterai terpapar suhu ekstrim diatas 43 C. Hal ini dapat menimbulkan
kerusakan permanen pada baterai. Letakkan baterai pada tempat yang sejuk dan
kering.
b. Jangan mencharge
baterai secara berlebihan, jika charger telah menunjukkan baterai terisi
penuh segera cabut.
c. Charge
baterai sebelum atau sesudah penyimpanan dalam jangka waktu lama. Dipakai
ataupun tidak dipakai baterai akan mengalami proses pelemahan, agar tetap awet
maka baterai perlu diisi kembali.
d. Lepaskan
baterai dari kamera jika tidak sedang mempergunakannya dalam jangka waktu lama.
f. Jangan
mencampur penggunaan baterai lama dan baru, termasuk mempergunakan baterai
dengan merek yang berbeda-beda.
…Charging Time …
Ada berbagai macam jenis alat
charger yang digunakan untuk mengisi ulang baterai NiMH atau NiCd yang
kapasitasnya habis. Alat-alat tersebut mempunyai berbagai macam sensor untuk
membatasi kelebihan kapasitas (overcharge) yang dapat mengakibatkan sel baterai
tersebut rusak dan kemampuan penyimpanannya berkurang. Sensor dalam bentuk
timer, biasanya ini sudah disesuaikan satu paket dengan jenis baterainya,
sehingga dari awal charging sampai waktu tertentu, alat charger ini dapat
menghentikan pengisian sehingga menghindari overcharge. Ada juga dalam bentuk
microprocessor yang biasanya disebut oleh produsen sebagai smart rapid charger,
yaitu dapat menghitung dengan tepat berapa sisa kapasitas baterai sebelum alat
tersebut berhenti men-charge baterai. Kadang alat ini juga dilengkapi dengan
detektor suhu baterai yang berfungsi juga untuk membantu mengendalikan charging
baterai. Trickle charge, adalah kemampuan alat charger untuk memberikan ampere
secara sedikit-sedikit ke baterai NiMH akibat dari efek self discharge
(keterangan tentang self discharger diatas). Kemampuan ini berguna untuk
menjaga agar baterai selalu dalam kondisi penuh dan siap pakai, walaupun
dibiarkan dalam jangka waktu yang lama di alat charger.
Terdapat juga alat charge yang
manual, untuk alat ini sebenarnya hampir sama dengan alat charge yang
menggunakan sensor, tapi bedanya perlu diperhitungkan dengan tepat sehingga
tidak terjadi overcharge, karena alat ini akan men-charge terus selama belum
dimatikan, jadi tidak ada indikator baterai sudah penuh. Namun apabila charging
timenya tepat dan tidak melebihi hitungan maksimum, maka penggunaan alat ini
cukup aman, tapi biasanya arus yang diberikan cukup kecil (untuk menghindari
overcharge) sehingga diperlukan waktu lama agar baterai bisa terisi penuh.
Untuk charging Time pada
masing-masing jenis alat charge sebenarnya mempunyai perhitungan dasar yang
dapat dihitung dengan rumus ideal sebagai berikut :
mahB = Kapasitas Maksimum
Baterai
mAhC = Bersarnya Amper perjam yang diberikan charger
th = Total Waktu dalam Jam
th = mAhB / mAhC
mAhC = Bersarnya Amper perjam yang diberikan charger
th = Total Waktu dalam Jam
th = mAhB / mAhC
Jadi, jika baterai 1800 mAh dan
Ampre Chargernya 100 mAh, berarti :
1800 / 100 = 18 jam
Penting !
Hindari untuk membawa baterai
AA NiMH / NiCd dan disimpan pada kantong baju atau celana (atau dibawa dengan
sembarangan), pada keadaan tertentu baterai tersebut dapat berhubungan singkat
satu dengan yang lain dan itu dapat menyebabkan panas dan bahkan menyulut api
didalam kantong.
0 Response to "Mengisi dan Merawat Baterai Kamera"
Post a Comment
Sopan aja udah cukup :)
Alay atau tidak, itu terserah kamu :-d
Saya sangat berharap, kamu mau berkomentar di blog saya walapun hanya sekedar "Thanks","Nice Post" :)
Saya sangat menerima kunjungan balik & komentar balik :)
oh iya, biar lebih seru, commentnya pake emoticon dibawah ini ya (o)